Kesalahan Positioning Marksman yang Sering Terjadi

Kesalahan Positioning Marksman yang Sering Terjadi - halo Sobat Cruelgame! Marksman adalah role dengan DPS tertinggi dan margin kesalahan paling tipis.
Karena itu, positioning bukan sekadar “di belakang tank”, melainkan seni membaca:

  • arah masuk lawan,
  • timing skill musuh,
  • lane state,
  • dan ruang aman (safe zone) yang berubah setiap detik.

Mayoritas marksman yang sering mati berulang kali bukan karena mekaniknya buruk, tapi karena asumsi keliru tentang posisi.

Mari kita bedah kesalahan yang paling fatal.


1. Bermain Terlalu Depan karena Merasa Damage Sudah Sakit

Kesalahan klasik dan paling sering.

Asumsi keliru:
“Kalau item sudah jadi, gue bisa DPS dari posisi mana pun.”

Masalahnya, damage besar tidak memberi kamu:

  • mobilitas,
  • ketahanan,
  • kemampuan escape.

Setiap kali kamu berada satu langkah lebih maju daripada tank, kamu sedang mengundang assassin untuk mengeksekusi kamu tanpa risiko.

Analisis:
Damage besar baru berarti kalau kamu masih hidup untuk mengeluarkannya. Marksman yang agresif tanpa data map sama dengan free kill.


2. Berdiri Diam Saat Menembak (No Kite, No Strafe)

Banyak pemain sadar harus “jaga jarak”, tapi lupa bahwa jarak itu dinamis.

Berdiri diam memberi musuh:

  • prediksi posisi,
  • kepastian aim,
  • jalur masuk yang mudah.

Teknik yang jarang dilakukan pemain rank menengah:
Kiting sambil berputar sedikit (circular micro) agar flank dari samping tidak mendapat angle mudah.

Kalau kamu diam, bahkan tank musuh pun bisa mengejar.


3. Selalu Mengikuti Formasi Tim di Satu Jalur

Kesalahan strategis yang sering tidak disadari.

Marksman tidak boleh berada:

  • di lorong sempit,
  • di belakang tank tapi tepat di garis skill AoE,
  • di area yang mudah diflank.

Kamu harus berada di ruang aman yang berbeda, bukan di kerumunan yang sama.

Kontra-argumen untuk asumsi umum:
“Marksman harus ikut tim terus.”

Tidak selalu. Marksman sering lebih aman berada di sisi samping (side angle), bukan tepat di belakang rombongan.


4. Tidak Menghitung Ancaman Utama

Marksman hanya boleh maju jika ancaman terbesar sudah hangus.

Ancaman terbesar biasanya:

  • assassin musuh,
  • mage burst,
  • hero crowd control panjang.

Banyak MM maju hanya karena “musuh terlihat low HP”, padahal skill assassin belum keluar.

Logika yang benar:
Tanya dulu: Siapa yang masih bisa membunuh gue dalam 0,5 detik?
Jika lebih dari satu, jangan maju.


5. Overconfidence Setelah Menang Trade atau Punya Flicker

Pemain sering berpikir:

  • “Gue masih punya Flicker.”
  • “HP gue full.”
  • “Teman gue dekat.”

Lalu maju terlalu jauh.

Celah logika:
Semua alasan itu tidak relevan ketika:

  • CC musuh menyentuh kamu,
  • mage poke menyicil dari jauh,
  • flank datang dari fog-of-war.

Flicker bukan izin untuk overextend—itu asuransi terakhir, bukan paspor masuk.


6. Menembak Hero yang Salah → Posisi Jadi Buruk

Target yang salah membuat posisi makin buruk.

Marksman sering tergoda menembak:

  • tank di depan,
  • roamer yang tebal,
  • hero yang tidak penting.

Saat kamu fokus pada target yang salah:

  • posisi kamu maju terlalu dalam,
  • kamu jadi mudah diflank,
  • momentum tim pecah.

Marksman harus membidik ancaman paling mudah dijangkau, bukan target paling keras.


7. Tidak Melihat Map Saat Farming

Kesalahan fatal yang biasanya terjadi di mid game.

Setiap farming tanpa lihat map = undangan pick-off.

Bias kognitif yang sering terjadi:
Fokus pada minion atau last hit membuat otak mengabaikan informasi map.

Solusi:
Lihat map setiap 2 detik—itu standar pemain top marksman di rank tinggi.


8. Tidak Menggunakan Struktur sebagai Pelindung

Marksman sering gengsi sembunyi di turret atau semak.

Padahal:

  • turret = zona aman,
  • semak = alat untuk reset aggro,
  • dinding = penyaring flank.

Menolak memakai struktur secara strategis adalah bentuk ego mekanik yang merugikan diri sendiri.


9. Mundur Lurus ke Belakang

Saat dikejar, banyak marksman:

  • mundur lurus,
  • tidak zig-zag,
  • tidak geser diagonal,
  • tidak memotong arah.

Ini membuat skill line-shot musuh masuk 100%.

MM harus mundur sambil:

  • sedikit menyamping,
  • mengurangi garis lurus untuk aim musuh,
  • menjaga jarak efektif sambil tetap DPS.

10. Maju Bersama Lord Tanpa Perhitungan

Marksman sering maju terlalu jauh saat push Lord, karena merasa aman.

Ini jebakan klasik.

Lord bukan bodyguard.
Lord adalah objektif—dan musuh akan mengeluarkan semua skill untuk mempertahankan base.

Kamu justru harus lebih disiplin saat Lord masuk, karena semua CC musuh akan terfokus pada jalur yang sama.


Kesimpulan

Kawan, positioning marksman bukan soal berdiri di belakang tank, tapi soal:

  • membaca ancaman,
  • bergerak dinamis,
  • menghindari jalur skill musuh,
  • tidak overexpose diri,
  • mengatur aoe & angle,
  • dan menjaga ruang aman setiap detik.

Marksman yang kuat bukan yang paling sakit,
tetapi yang nyaris tidak pernah mati karena positioning-nya disiplin dan cerdas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *